Kita punya bukti bahwa Batu Hitam (Hajar Aswad) itu dipuja di banyak
dunia Arab; contohnya, Clement dari Alexandria, yang menulis tahun 190M
menyebutkan bahwa “Orang Arab menyembah batu”, mereka percaya pada batu
hitam Dusares di Petra. Maximus Tyrius menulis pada abad ke-2, “Aku
tidak tahu orang-orang Arab menyembah Tuhan apa, tuhan yang mereka
lambangkan dengan batu kotak segi empat”; dia menyinggung Kabah yang ada
Batu Hitamnya. Ke-antik-an batu ini juga terbukti dengan adanya fakta
bahwa orang Persia kuno mengklaim Mahabad dan penerusnya
meninggalkan/menyimpan batu Hitam di Kabah, bersamaan dengan
patung-patung dan gambar-gambar lainnya, dan bahwa batu itu adalah tanda
dari Saturnus.
Di sekitar Mekah terdapat batu-batu keramat lain yang dijadikan
sesembahan/jimat, “tapi mendapatkan takhyul dari Muhammad dengan
menghubungkannya pada orang-orang suci tertentu jaman dulu.” [13]
Batu Hitam itu sendiri sebenarnya hanya sebuah meteorit dan niscaya batu
itu mendapatkan reputasi sebagai batu yang jatuh dari ‘surga’ juga dari
situ. Sangat ironis para Muslim memuliakan batu ini sebagai batu yang
diberikan pada Ismail oleh Malaikat Jibril untuk membangun Kabah,
seperti kata Margoliouth, “keasliannya diragukan karena batu hitam
pernah diambil oleh orang Qarmatian pada abad ke-4, dan dikembalikan
mereka setelah bertahun-tahun kemudian; bisa jadi batu yang mereka
kembalikan bukanlah batu yang sama.”
sumber: http://www.answering-islam.org/indonesia…:
by:Nur'Irdina
No comments:
Post a Comment